DAK Pendidikan Banjarmasin Turun
Dibanding tahun lalu, bantuan DAK (Dana Alokasi Khusus) dari pemerintah
pusat tahun ini lebih sedikit. Berkurang hingga sepertiganya. Dari Rp 22
miliar menjadi Rp 15 miliar.
Ini serupa dengan berkurangnya jumlah penerima bantuan, dari 72 sekolah
menjadi 50 sekolah di Banjarmasin. “Pastinya masih banyak bangunan
sekolah yang menunggu perbaikan, terutama jenjang SD,” kata Kepala Dinas
Pendidikan Kota Banjarmasin, Nor Ipansyah, kemarin (26/7).
Berkurangnya DAK ini membuat banyak sekolah kecewa. Ditanya alasan
dibalik pengurangan bantuan ini, Ipan mengaku kurang mengetahuinya.
Rincian DAK tahun 2013, ada 50 sekolah penerima yang terdiri atas 30
SDN dan 20 SMPN. Masing-masing menerima kucuran dana Rp 7,6 miliar dan
Rp 6,3 miliar. Rata-rata, per sekolah menerima bantuan Rp 90 jutaan,
atau tergantung kebutuhan sekolah.
Bantuan DAK tahun ini juga dibatasi, hanya untuk perbaikan bangunan
sekolah dengan skala kerusakan sedang. Artinya, sekolah yang mengalami
kerusakan berat akibat musibah seperti kebakaran luput dari bantuan ini.
“Sekolah dengan kategori rusak berat seperti itu diusulkan untuk
memperoleh bantuan dari Pemprov. Setahu saya Disdik Provinsi Kalsel
bersedia,” ujarnya.
DAK 2013 pun difokuskan untuk perbaikan ruang kelas, atau peningkatan
fasilitas pendukung pendidikan. Seperti peralatan laboratorium untuk
praktik biologi, fisika, dan olahraga. “Dana diserahkan kepada sekolah,
untuk rehab bangunan teknisnya secara swakelola. Sedangkan pengadaan
alat-alat laboratorium harus melalui proses lelang,” tukasnya.
Menghindari penyimpangan yang berdampak ke ranah hukum, Ipan
menjanjikan pendampingan. Dari segi keuangan dikawal oleh BPK, BPKP, dan
Kantor Layanan Pajak. Segi pembangunan fisik dikawal oleh Dinas Cipta
Karya Tata Ruang dan Perumahan. Sedangkan segi hukum dikawal Kejaksaan
Negeri Banjarmasin.
Masalah lain, jika DAK baru cair pada Agustus nanti, sekolah hanya
punya waktu kurang dari lima bulan untuk memanfaatkan dan
mempertanggungjawabkan bantuan. “Wah, saya belum hitung-hitungan sampai
ke sana. Kami hendak merehab dua ruang kelas. Pastinya cepat-cepat
bentuk panitia dulu,” kata Kepala Sekolah SMPN 15 Banjarmasin, Tri Mei
Riyadi. (fud/az/dye)
Komentar
Posting Komentar