Kapal Pengangkut Batubara Terbakar

Pulomerak - Kapal MV Pramudita milik PT Caraka Tirta Pratama pembawa batu bara untuk pasokan PT Indonesia Power Perusahaan Listrik tenaga Uap (PLTU) Suralaya terbakar, Kamis (12/9) sekitar pukul 23.45 WIB. Beruntung, 32 Anak Buah Kapal (ABK) berhasil selamat. Diduga, kapal tersebut terbakar akibat konsleting boiler palka lima mesin kapal yang menyambar sisa-sisa batubara yang berada di dalam kapal. Akibat peristiwa itu, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
 
Berdasarkan informasi yang dihimpun Banten Raya, Kapal MV Pramudita baru saja selesai melakukan bongkar batubara di dermaga I PLTU Suralaya. Saat hendak keluar dari dermaga, terjadi kepulan asap dibagian lambung kapal. Untuk menghindari kebakaran besar, kapal tersebut langsung ditarik menggunakan tugboad ke tengah laut di sekitar perairan Salira, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak.
Berdasarkan pantauan pada, Jumat (13/9), sekitar pukul 13.00 WIB, kapal naas tersebut yang berjarak 1 mil dari daratan tersebut masih mengeluarkan asap tebal, terlihat beberapa kapal tugboat mengawasi kapal itu untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran susulan.
Direktur Kepolisian Air (Polair) Polda Banten Komisaris Besar (Kombes) Imam Thobroni mengatakan, untuk mengantisipasi kebakaran yang lebih meluas, Kapal MV Pramudita dievakuasi ketengah lautan. Sebab, PLTU Suralaya merupakan objek vital nasional yang menyalurkan pasokan listrik kebutuhan Jawa-Bali berada disana. "Terbakarnya kapal itu di Dermaga I PLTU Suralaya. Kami khawatir, kebakarnya kapal tersebut akan berdampak pada yang lainnya. Terutama, mengganggu PLTU Suralaya yang kita tau sebagai objek vital nasional," ujarnya.
Imam menambahkan, pihaknya belum bisa memeriksa saksi-saksi kebakaran tersebut. Sebab, kasus tersebut masih ditangani oleh Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan ( KSOP) Kelas I Banten. Namun, pihaknya menduga kebakaran kapal tersebut akibat konsleting di mesin kapal. "Kami masih menunggu KSOP. Setelah diserah terimakan, baru kami bisa melakukan pemeriksaan," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Patroli Pengawalan dan Search and Rescue (SAR) pada Direktorat Polair Polda Banten Kompol Noman Trisapto mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan berapa kerugian akibat terbakarnya Kapal MV Pramudita. "Pemiliknya belum memberitahukan kepada kami berapa kerugiannya," terang Noman.
Menurut Noman, kebakaran tersebut masih diduga akan mengeluarkan api susulan. Sebab, titik api berada didalam lambung kapal sehingga pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap kapal tersebut. "Hingga saat ini kapal itu masih mengeluarkan asap. Ada kemungkinan kapal itu bisa terbakar kembali," ujarnya.
Dialin tempat, Kepala Bidang (Kabid) Kesyahbandaran KSOP Kelas I Banten Thomas Chandra mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya titik api bermula dari boler kapal pada palka lima, yang di duga mengalami konsleting yang menyambar sisa-sisa batu bara yang berada di dalam kapal tersebut. "Namun untuk kepastian nanti akan di selidiki oleh Polair Polda Banten," tegasnya.
Lebih lanjut, Thomas menuturkan, beruntung peristiwa kebakaran MV Pramudita itu tidak sampai menelan korban jiwa. Sebanyak 32 kru kapal beserta kaptennya selamat. Namun 50 persen kondisi kapal hangus terbakar. Pihaknya telah mengerahkan 6 kapal tugboad untuk memadamkan api. "Dari 6 tugboat itu, sebanyak 4 diantaranya milik PT Pelindo dan 2 lainnya milik PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM). Untuk antisipasi, kami akan melakukan penyiraman kembali untuk proses pendinginan," katanya. (jpnn/yn/bin)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reka Ulang Pembunuh Bos Rental Alat Berat

WARGA ADHYAKSA GREBEK OKNUM ANGOTA DPRD BANJARMASIN

PT. MBN Diduga Sebagai Penadah Batu Bara Ileggal