Kos Putri Terbelah Dua
BANJARMASIN – Para mahasiswi penghuni kos di Jln Pangeran Hidayatullah
RT 14, Banua Anyar, Banjarmasin Utara, berlarian menyelamatkan diri
setelah bangunan berlantai dua yang mereka huni ambruk dan hampir
terbelah dua.
Bangunan milik Johansyah itu diduga ambruk karena pondasinya tak sesuai dengan bentuk bangunan yang terbuat permanen tersebut.
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (26/10) malam sekitar pukul 23.00 Wita itu mengakibatkan bangunan berlantai dua itu terbelah pada bagian tengahnya. Pondasi yang ada di bagian belakang bangunan patah akibat tidak kuat menahan beban.
Menurut cerita seorang warga, Hanafi (25), saat lewat di depan rumah kos tersebut tiba-tiba terdengar suara brakk. "Setelah bunyi itu bangunan langsung ambruk," ujar Hanafi.
Saat itu juga ia menghentikan sepeda motor untuk mengetahui nasib para penghuninya. "Semua penghuni kos itu berhamburan keluar. Semunya mahasiswa perempuan yang menempati kos itu,” ucap Hanafi.
Menurutnya, ambruknya bangunan berlantai dua itu karena pondasinya tak sesuai dengan fisik bangunan. Tongkat pondasi menggunakan kayu ulin, sedangkan bangunannya berlantai dua yang semuanya permanen.
“Yang patah kemungkinan tongkatnya. Karena pondasinya tak sesuai dengan bentuk bangunan hingga membuat bangunan itu ambruk,” katanya.
Untungnya, lanjut Hanafi, ada dinding bangunan Ufik Futsal yang menahan. “Kalau tidak terhalang tembok gedung futsal mungkin bangunan itu akan lebih parah ambruknya,” ucap Hanafi.
Bangunan milik Johansyah itu diduga ambruk karena pondasinya tak sesuai dengan bentuk bangunan yang terbuat permanen tersebut.
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (26/10) malam sekitar pukul 23.00 Wita itu mengakibatkan bangunan berlantai dua itu terbelah pada bagian tengahnya. Pondasi yang ada di bagian belakang bangunan patah akibat tidak kuat menahan beban.
Menurut cerita seorang warga, Hanafi (25), saat lewat di depan rumah kos tersebut tiba-tiba terdengar suara brakk. "Setelah bunyi itu bangunan langsung ambruk," ujar Hanafi.
Saat itu juga ia menghentikan sepeda motor untuk mengetahui nasib para penghuninya. "Semua penghuni kos itu berhamburan keluar. Semunya mahasiswa perempuan yang menempati kos itu,” ucap Hanafi.
Menurutnya, ambruknya bangunan berlantai dua itu karena pondasinya tak sesuai dengan fisik bangunan. Tongkat pondasi menggunakan kayu ulin, sedangkan bangunannya berlantai dua yang semuanya permanen.
“Yang patah kemungkinan tongkatnya. Karena pondasinya tak sesuai dengan bentuk bangunan hingga membuat bangunan itu ambruk,” katanya.
Untungnya, lanjut Hanafi, ada dinding bangunan Ufik Futsal yang menahan. “Kalau tidak terhalang tembok gedung futsal mungkin bangunan itu akan lebih parah ambruknya,” ucap Hanafi.
Komentar
Posting Komentar