LHKPN CAGUB KALSEL
Kalsel – Progresif
Pada kegiatan sosialisasi KPK dengan para calon kepala daerah di Aula Bappeda
Kalsel, di Banjarmasin kemarin. Muhidin menjadi calon gubernur Kalsel
terkaya pada pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
Kekayaan Muhidin ( Cagub no urut 3 ) mencapai Rp 69 miliar, disusul H
Zairullah Azhar ( Cagub nomor urut 1 ) sebesar Rp3 miliar lebih dan H Sahbirin Noor (
Cagub nomor urut2) dengan total kekayaan
terlapor paling sedikit hanya Rp 400
juta.
H Muhidin mengaku, apa yang disampaikannya Pada
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) merupakan kekayaan yang dimilikinya selama ini.
Diakuinya memang ada peningkatan setelah ia menjabat menjadi Walikota
Banjarmasin, dari total kekayaan sebesar Rp57 miliar menjadi Rp69
miliar.Dijelaskannya kekayaan Rp69 miliar tersebut terdiri atas harta tidak
bergerak sebesar Rp18 miliar lebih, surat berharga Rp 1,9 miliar, giro Rp24
miliar. Untuk harta tidak bergerak sebesar Rp 9 miliar lebih.
Muhidin dengan penuh percaya diri mengatakan, bahwa calon yang paling banyak “harta” bakal menjadi gubernur Kalsel nanti.
Muhidin dengan penuh percaya diri mengatakan, bahwa calon yang paling banyak “harta” bakal menjadi gubernur Kalsel nanti.
“Kalau
paling banyak Insya Allah jadi gubernur,” ucapnya disambut tawa undangan yang
berhadir pada acara tersebut.
Lanjutnya menjelaskan “Memang harta kekayaan saya
bertambah sekitar Rp12 miliar. Penambahan tersebut merupakan keuntungan atau
bagi hasil dari perusahaan,” ujarnya.
Diakuinya apa yang disampaikannya pada LHKPN ini apa adanya dan tidak dilebih-lebihkan. “Saya menyampaikan apa adanya. Sedangkan calon lain kita tidak tahu, bisa saja mereka memiliki dana di luar atau malah sebaliknya tidak sama sekali,” ucap mantan wali kota Banjarmasin yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD prov. Kalsel.
Muhidin juga mengatakan, dengan dana (harta) yang cukup maka masyarakat bisa menilai mana calon yang kaya. “Pokoknya semua kita kembalikan kepada masyarakat untuk menilai calon pemimpin Kalsel,” tegasnya.
Sedangkan laporan kekayaan Sahbirin Noor (paman Birin ) per tanggal 23 Juli 2015 adalah Rp 400 juta. Usai Paman Birin menyampaikan LHKPN, Rudy Resnawan, wakil calon gubernur yang menjadi pasangannya meralat dan meminta waktu kepada KPK untuk memperbaiki laporan yang disampaikan Paman Birin.
Diakuinya apa yang disampaikannya pada LHKPN ini apa adanya dan tidak dilebih-lebihkan. “Saya menyampaikan apa adanya. Sedangkan calon lain kita tidak tahu, bisa saja mereka memiliki dana di luar atau malah sebaliknya tidak sama sekali,” ucap mantan wali kota Banjarmasin yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD prov. Kalsel.
Muhidin juga mengatakan, dengan dana (harta) yang cukup maka masyarakat bisa menilai mana calon yang kaya. “Pokoknya semua kita kembalikan kepada masyarakat untuk menilai calon pemimpin Kalsel,” tegasnya.
Sedangkan laporan kekayaan Sahbirin Noor (paman Birin ) per tanggal 23 Juli 2015 adalah Rp 400 juta. Usai Paman Birin menyampaikan LHKPN, Rudy Resnawan, wakil calon gubernur yang menjadi pasangannya meralat dan meminta waktu kepada KPK untuk memperbaiki laporan yang disampaikan Paman Birin.
Maklum ,sebagai Pengusaha diakui Paman Birin
dirinya belum pernah mengisi laporan kekayaan dan juga karena singkatnya waktu
yang diberikan. . .
"Jadi baru kali ini mengisi laporan kekayaan. Apalagi saat itu waktunya hanya beberapa hari. Tapi yang jelas laporan tadi akan kami perbaiki setelah menjadi gubernur,” ucapnya usai pembacaan laporan, .
"Jadi baru kali ini mengisi laporan kekayaan. Apalagi saat itu waktunya hanya beberapa hari. Tapi yang jelas laporan tadi akan kami perbaiki setelah menjadi gubernur,” ucapnya usai pembacaan laporan, .
Diakuinya, kebanyakan harta yang dimiliki atas
nama istrinya. Sementara saat mengisi LHKPN hanya harta atas nama dirinya saja
yang dimasukkan. Setelah dikonsultasikan, ternyata harta istri juga harus
dimasukkan dalam daftar pelaporan.
Data yang dibacakan Sahbirin yaitu untuk harta
bergerak seperti alat transportasi, mesin dan lainnya yang dilaporkan pada 23
Juli 2015 lalu sebesar Rp300 juta. Sedangkan untuk surat berharga, piutang,
utang dan harta tidak bergerak seperti tanah dan bangunan Rp0 alias nihil.
Sementara untuk giro dan setara kas lainnya Rp100 juta.
Untuk calon gubernur Kalsel nomor urut 1 ,
Zairullah Azhar saat membacakan LHKPN menyebutkan jumlah harta kekayaannya per
15 Juli 2015 sebesar Rp 3,3 miliar. Ketua DPW PKB Kalsel yang mantan anggota
DPR RI ini merincikan harta kekayaannya
tersebut yang terdiri atas harta tidak
bergerak berupa bangunan dan tanah sebesar Rp2,4 miliar lebih. Sedangkan untuk
harta bergerak, merinci untuk alat transportasi, mesin dan lainnya Rp303 juta
dan harta bergerak lainnya Rp345 juta, utang, piutang dan surat berharga Rp 0
atau nihil. Sedangkan giro atau kas lainnya Rp305 juta," pungkasnya.
Wakil Ketua KPK RI Adnan Pandu Praja menegaskan,
apa yang telah disampaikan calon kepala daerah ini akan menjadi contoh bagi
aparat di bawahnya.
“LHKPN ini akan menjadi bahan kami apabila nanti
ada perkara untuk menanyakan asal usul harta kekayaan calon kepala daerah,”
bebernya.
Lanjutnya, “Apalagi sekarang sedang dibahas mengenai Rancangan Undang-Undang terkait penyitaan aset negara. Apabila tidak bisa menjelaskan asal usul harta kekayaannya maka tidak menutup kemungkinan apabila RUU ini menjadi undang-undang, bisa menyita aset negara tersebut,” jelasnya.(MN).
Lanjutnya, “Apalagi sekarang sedang dibahas mengenai Rancangan Undang-Undang terkait penyitaan aset negara. Apabila tidak bisa menjelaskan asal usul harta kekayaannya maka tidak menutup kemungkinan apabila RUU ini menjadi undang-undang, bisa menyita aset negara tersebut,” jelasnya.(MN).
Komentar
Posting Komentar