Demokrat Terancam Dibubarkan Karena Korupsi
BK - Jakarta
Ketua
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan ada dana Proyek
Hambalang ke Kongres Partai Demokrat. Konsekuensinya tentu, apabila aliran dana
itu terbukti di persidangan, partai besutan SBY itu wajib dibubarkan dan tidak
bisa ikut Pemilu 2014.
Pengamat
Politik Universitas Indonesia Arbi Sanit, mengatakan jika terbukti di
persidangan terdapat aliran dana korupsi ke Partai Demokrat seharusnya, partai
itu bisa dibubarkan dan tidak bisa ikut Pemili 2114. Apalagi Kongres Demokrat
itu merupakan institusi yang di dalmnya ada rapat atau pertemuan mengenai
penerimaan Aliran dana Hambalang tersebut.
“Namun
secara politik apakah KPK nantinya berani untuk menyatakan bahwa ada dana
aliran ke Partai Demokrat. Kalau saya lihat KPK tidak punya nyali untuk hal
itu,” kata Arbi . Senin (22/7).
Menurutnya,
bila memang nanti terbukti ada aliran data tersebut berati negara Indonesia
sedang diambang kehancuran. Ini berarti ada persekongkolan antara Anas
Urbaningrum dan Partai Demokrat untuk mendapatkan aliran dana Hmabalang itu.
“Lalu
apakah nantinya apakah KPK berani untuk mengungkap bukti-bukti keterlibatan
Partai Demokrat. Menurut saya KPK hanya berani untuk membuktikan individu Anas
saja bukan ke partai yang sedang berkuasa,” tegasnya.
Hal
senada juga dikatakan pengamat politik senior, Budyatna. Dia menegaskan, saat
ini politik sedang menjadi panglima. Meski secara hukum Partai Demokrat bisa
dibubarkan dan tidak ikut Pemilu 2114, namun hukum itu tidak bisa diterapkan
karena akan dipolitisir sehingga partai itu bisa bebas.
“Padahal
yang namanya Kongres Partai itu dilakukan secara bersama-sama bukan individu.
Ini berarti aliran dana Hambalang bukan saja masuk ke Anas namun juga ke Partai
Demokrat,” tegas Budyatna.
Sebelumnya
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan, penyidik
sudah mengantongi bukti aliran dana korupsi ke kongres Partai Demokrat pada
2010. Dana itu diduga digunakan sebagai pemenangan Anas Urbaningrum sebagai
Ketua Umum Partai Demokrat.
Pemberian
yang diduga diterima Anas ada yang berupa aliran dana untuk membiayai
pemenangan Anas dalam Kongres Partai Demokrat 2010. “Yang lain-lain itu dana ke
kongres,” kata Abraham.
Tekanan Politik
Secara
terpisah, anggota Komisi III DPR Yahdil Abdi Harahap menduga ada kekuatan
politik tertentu yang melakukan tekanan terhadap KPK dalam pengusutan kasus
dugaan korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga
Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Indikasinya,
dia adalah alasan KPK yang selalu menunjuk audit BPK tahap II kasus Hambalang
sebagai penghalang lembaga itu untuk ngebut dalam penyidikan perkara itu. (MN –
HT.COM )
Komentar
Posting Komentar