Pembunuh Bos Rental Alat Berat Di tangkap
Tohir Santoso (40). Pelaku utama pembunuhan dua pengusaha alat berat
yang tewas dengan cara dikubur bersama mobilnya itu dibekuk Subdit III
Ditreskrimum Polda Kalsel, Rabu (17/7/2013) dinihari.
Tohir dibekuk saat sedang berada di atas ekskavator saat bekerja di Jalan Pacuan Kuda Kecamatan Sawan, Surabaya, Jawa Timur.

Karena berusaha kabur saat hendak ditangkap, polisi terpaksa melepaskan tembakan ke arah kedua kakinya. Usai mengalami perawatan singkat di salah satu rumah sakit Surabaya, Tohir langsung dibawa kembali ke Banjarmasin menggunakan pesawat udara, Rabu (17/7/2013) sekitar pukul 23.00 Wita.
Sebelum Tohir, polisi sudah membekuk rekannya, Danu Surya. Dari keterangan Danu inilah disebutkan Tohir sebagai pelaku utama.
Kabid Humas Polda Kalsel, AKBP Sunyipto mengaku pengungkapan kasus ini berkat usaha pihaknya dalam melakukan pengusutan. "Kita berikan apresiasi kepada anggota yang rajin melakukan pencarian," ujar dia.
"Lalu diketahui Tohir barada di Surabaya dekat dengan tempat kelahirannya," sebut dia.
Dalam aksi pembunuhan sadis di lokasi pertambangan kawasan areal HTI di Km 28 Alamunda, perbatasan Kecamatan Satui, Angsana dan Sungailoban, Tanahbumbu, Jumat (21/6/2013), Danu hanya membantu membuatkan lubang untuk mengubur korban dan mobilnya menggunakan ekskavator.
Pembunuhan ini termasuk pembunuhan berencana. Saat itu pelaku yang mencari alat beratnya bertemu Syaifullah yang ditemani sepupunya Kasful Anwar.
Pelaku menggencet kedua korban yang masih berada di dalam mobil dengan ekskavator.
Setelah yakin korbannya tewas dengan kondisi mobil gepeng, para pelaku lalu mengubur korban ke dalam lubang yang sebelumnya sudah digali. Setelah melakukan aksinya para pelaku lalu kabur.
Aksi keji itu terungkap berkat laporan keluarga korban ke Polda Kalsel, Kamis (20/6/2013). Pihak keluarga melaporkan kehilangan kontak dan kesulitan mencari korban.
Identitas pelaku diperoleh setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi, Senin kemarin. Empat orang itu yakni karyawan korban, pihak keluarga dan saksi kunci operator alat berat berinisial AM.
Tohir dibekuk saat sedang berada di atas ekskavator saat bekerja di Jalan Pacuan Kuda Kecamatan Sawan, Surabaya, Jawa Timur.
Karena berusaha kabur saat hendak ditangkap, polisi terpaksa melepaskan tembakan ke arah kedua kakinya. Usai mengalami perawatan singkat di salah satu rumah sakit Surabaya, Tohir langsung dibawa kembali ke Banjarmasin menggunakan pesawat udara, Rabu (17/7/2013) sekitar pukul 23.00 Wita.
Sebelum Tohir, polisi sudah membekuk rekannya, Danu Surya. Dari keterangan Danu inilah disebutkan Tohir sebagai pelaku utama.
Kabid Humas Polda Kalsel, AKBP Sunyipto mengaku pengungkapan kasus ini berkat usaha pihaknya dalam melakukan pengusutan. "Kita berikan apresiasi kepada anggota yang rajin melakukan pencarian," ujar dia.
"Lalu diketahui Tohir barada di Surabaya dekat dengan tempat kelahirannya," sebut dia.
Dalam aksi pembunuhan sadis di lokasi pertambangan kawasan areal HTI di Km 28 Alamunda, perbatasan Kecamatan Satui, Angsana dan Sungailoban, Tanahbumbu, Jumat (21/6/2013), Danu hanya membantu membuatkan lubang untuk mengubur korban dan mobilnya menggunakan ekskavator.
Pembunuhan ini termasuk pembunuhan berencana. Saat itu pelaku yang mencari alat beratnya bertemu Syaifullah yang ditemani sepupunya Kasful Anwar.
Pelaku menggencet kedua korban yang masih berada di dalam mobil dengan ekskavator.
Setelah yakin korbannya tewas dengan kondisi mobil gepeng, para pelaku lalu mengubur korban ke dalam lubang yang sebelumnya sudah digali. Setelah melakukan aksinya para pelaku lalu kabur.
Aksi keji itu terungkap berkat laporan keluarga korban ke Polda Kalsel, Kamis (20/6/2013). Pihak keluarga melaporkan kehilangan kontak dan kesulitan mencari korban.
Identitas pelaku diperoleh setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi, Senin kemarin. Empat orang itu yakni karyawan korban, pihak keluarga dan saksi kunci operator alat berat berinisial AM.
Komentar
Posting Komentar