Tanah Bumbu dan Tanah Laut di Terjang Banjir

Anomali iklim alias pergeseran musim dari rata-rata normalnya, sehingga sepekan terakhir hujan lebat terus turun, mengakibatkan banjir di wilayah Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu.
 
 
Di Tanah Bumbu, puluhan rumah warga di Desa Sebamban Lama dan Sebamban Baru Kecamatan Sungai Loban, terendam air. Banjir mulai menggenangi rumah warga sejak pagi.
 Kepala Desa Sebamban Baru Hilmi Umar, menjelaskan, banjir mulai melanda desa itu, sejak Jumat (19/7), pagi kemarin, sekitar pukul 06.00 Wita.
“Malam harinya memang terjadi hujan deras. Setiap hari hujan melanda desa kami,” ujarnya, kepada Radar Banjarmasin, via telpon, kemarin.
Ketinggian air, menurut Hilmi Umar, sudah mencapai satu meter dari lantai rumah warga. Akibat banjir tersebut, sebanyak 30 rumah di Desa Sebamban Baru dan 5 rumah di Desa Sebamban Lama, tergenang air. Untungnya, musibah banjir itu tidak sampai menelan korban jiwa.
“Mudahan tidak adalah korban jiwanya,” katanya.
Untuk sementara warga kami ungsikan ke musola, pinggir jalan dan rumah tetangga. Di sekitar lokasi banjir rencananya akan dibangun kemah-kemah untuk para pengungsi.
“Alhamdulillah air sudah mulai surut. Mudah-mudah-mudahan malam ini tidak hujan,” katanya.
Camat Sungai Loban Nanang Suwignyo, menambahkan, pihaknya masih menunggu bantuan dari Dinas Sosial Pemkab Tanbu. Namun hingga sore kemarin belum juga datang.
“Sudah kami kasih kabar, tapi hingga sore ini belum juga datang,” ujarnya.
Menurut warga, banjir sebenarnya sudah diprediksi akan melanda desa mereka. Pasalnya, dari pengalaman tahun-tahun yang lalu, ketika intensitas hujan tinggi sangat memungkinkan akan menyebabkan banjir. Karenanya ketika air sungai mulai meninggi warga sudah menyiapkan diri dengan mengamankan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
“Ini siklus tahunan, makanya sebagian dari kami sudah siap, meski pun ada sebagian warga lain yang terkejut ketika air sudah memasuki area permukiman warga,” ujar Amir, warga setempat.
Dia juga mengatakan, meski air telah melintasi ruas jalan, namun arus lalu lintas masih lancar.  “Lalu lintas masih lancar,” ujarnya.
Dia berharap hujan tidak turun dalam sehari mendatang, sehingga air cepat surut.
Banjir Merendam Jorong
Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Kalsel dalam beberapa hari ini, juga mengakibatkan banjir di Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut (Tala).  Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Karang Rejo terendam dengan ketinggian 60 centimeter hingga satu meter sejak pukul 03.00 Wita hingga 15.30 Wita. Dan terdata ada 95 rumah milik warga yang sempat terendam.
Tidak itu saja, ada puluhan hektare karet dan beberapa ruas jalan juga terendam. Namun untuk jalan menuju desa itu sudah dapat dilalui. Oleh sebagian warga hal itu dipergunakan untuk mencuci motor.
Anggota dari Tagana Kota Pelaihari Zuki kepada Radar Banjarmasin menginformasikan, banjir sudah surut sejak sore kemarin.  "Air sudah surut sekitar pukul empat sore tadi," ujarnya.
Dengan adanya kejadian ini, pihaknya yang sudah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Tala telah mengirimkan bantuan berupa beras, air mineral dan makan ringan cepat saji.
"Bantuan untuk sementara hanya itu dulu, sebab air sudah surut," ungkapnya.
Zuki menambahkan, dari kejadian banjir ini pihaknya mendata tidak ada korban jiwa, baik luka-luka maupun meninggal dunia.
Slamet, warga Karang Rejo mengakui, kampungnya merupakan langganan banjir, dan ini terbukti hujan yang mengguyur wilayah Jorong membuat dua dusun banjir walaupun tidak lama sudah surut.
"Bersih-bersih pasca banjir ini yang agak sulit, terlebih bulan ramadan dan warga puasa,"
Sementara itu, Kepala Desa Asam-Asam Kecamatan Jorong Mansyur mengatakan, bahwa desanya yang sering menjadi langganan banjir setiap tahun ataupun musim penghujan ternyata tidak terjadi.
"Aman saja didesa kami, walapun sering hujan dan mudahan desa kami tidak terjadi banjir seperti biasa," jelasnya.
Mansyur menambahkan, pihaknya bisa menentukan banjir besar, jika ketinggian air didekat jembatan Desa Jorong lumayan tinggi, namun saat dirinya melintas Desa Jorong, ketinggian air yang dimaksud belum terlihat. Sehingga dirinya meyakini desanya aman saja.(RdrBjm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. MBN Diduga Sebagai Penadah Batu Bara Ileggal

Reka Ulang Pembunuh Bos Rental Alat Berat

WARGA ADHYAKSA GREBEK OKNUM ANGOTA DPRD BANJARMASIN