Banjir di Tanah Bumbu Meluas
BATULICIN - Ketika umat Islam tengah bersiap
menyambut lebaran, warga di Kabupaten Tanbu justru harus menyambut
datangnya banjir terlebih dahulu. Ribuan warga yang bermukim di bantaran
sungai kusan dan sungai Satui terpaksa diungsikan. Jika curah hujan
tinggi, tidak menutup kemungkinan beberapa wilayah lainnya akan
mengalami nasib yang sama.

Banjir tidak hanya melanda Kecamatan Satui saja, namun menggenangi
ratusan rumah warga di Kecamatan Kusan Hulu (Lasung) yang bermukim di
bantaran sungai. Di kecamatan ini ada dua desa yang mengalami banjir,
yakni Desa Hatiip sebanyak 62 KK/173 jiwa dan Desa Tapus sebanyak 42
KK/100 jiwa. Dalam musibah banjir tersebut dua orang warga dikabarkan
terseret arus sungai kusan.
“Kedua korban yang hanyut masih dicari. Saat ini memang belum
diketemukan,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Tanbu Anwar Salujang, kemarin.
Hingga kemarin sore, kedua korban masih dicari. Hilangnya dua orang
karyawan PT Agro Bukit itu, menurut Anwar masih belum diketahui secara
jelas. Namun sebelum hilang, keduanya baru saja mengambil gaji dari
perusahaan.
Terpisah, Abdul Jabar salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Kusan
Hulu mengungkapkan, dua warga yang hilang karena terseret arus diduga
tidak bisa berenang. Apalagi pada saat itu arusnya sangat deras.
Dikatakannya, pada saat itu keduanya yang berasal dari Flores bersama
tiga temannya berjalan bersama di sekitar kebun kelapa sawit. Setelah
itu mereka terhalang oleh banjir yang menggenang dan memutuskan untuk
menyeberangi arus dengan berjalan kaki.
”Entah karena tidak bisa berenang atau apa, keduanya hilang. Tapi
teman-temannya selamat. Padahal itu hanya seperti menyeberang jalan
saja, tapi arusnya memang sangat deras,” papar Abdul Jabar.
Hingga saat ini, lanjut dia, keduanya belum diketahui identitasnya.
Warga hanya tahu bahwa keduanya berasal dari Flores dan bekerja di PT
Agro Bukit. Sejumlah warga, kata dia, juga membantu melakukan pencarian.
”Tim Sar dari Kotabaru juga ikut membantu,” jelasnya.
Sementara itu di Kecamatan Satui banjir melanda permukiman padat
penduduk di Desa Sungai Danau, Sinar Bulan, Satui Timur dan Desa
Jombang. Akibatnya ribuan warga yang bermukim di bantaran sungai untuk
sementara diungsikan. “Warga diungsikan ke tempat yang aman,” jelas
Anwar.
BPBD Tanah Bumbu saat ini telah mendistribusikan bantuan makanan siap
saji kepada warga. Bahkan BPBD juga menyediakan tenda darurat untuk para
korban banjir. Di tenda darurat itu, BPBD akan membantu menyediakan
makanan untuk warga yang sedang menjalankan ibadah puasa.
”Kita juga melayani korban banjir untuk berbuka dan sahur,” ujar Anwar.
Genangan air di sebagian wilayah, kata Anwar, memang berangsur
menurun, namun sebagian besar wilayah lainnya air masih tetap
menggenang. Namun jika intensitas hujan tetap tinggi, tidak menutup
kemungkinan banjir akan meluas.
Dugaan sementara, ujar Anwar, bencana banjir tersebut akibat tingginya
intensitas hujan, kemudian terjadi air pasang laut dan disusul dengan
banjir rob yang menyebabkan aliran sungai tidak mampu mengalir ke laut
sehingga menimbulkan banjir yang cukup besar ke permukiman warga.
(kry/yn/bin)
Komentar
Posting Komentar