Brimob Tembak Pengkredit Kendaraan
PAREPARE - Alamsyah Arifin alias Wawan (25), terkena
peluru pistol oknum personel Brimob Kompi B Kota Parepare, Sulawesi
Selatan, Aipda Siswanto, Kamis (23/8/2013).
Alamsyah adalah seorang calon anggota legislatif (caleg) usungan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Hingga Jumat (23/8/2013) kemarin, warga Desa Pontanakayyang, Kecamatan Budong-budong, Mamuju Tengah, masih dirawat di RSUD Mamuju, sekitar 443 kilometer sebelah utara Kota Makassar.
Informasi yang dihimpun , bersama empat rekan lainnya, oknum perwira Brimob berangkat ke Budong-budong, sejauh 389 kilometer dari markasnya di Parepare, karena diperbantukan sebagai debt collector perusahan pembiayaan motor, FIF Cabang Pare-Pare.
Saat personel pasukan elite Polri hendak mengambil sepeda motor itu, si pemilik melawan. Kesaksian yang diverifikasi ke Polsek Topoyo menyebutkan, kerabat Wawan membawa parang, sehingga anggota Brimob yang merasa terancam melepaskan tembakan dengan pistol Revolver.
Wawan tak menerima penarikan sepeda motornya, dengan alasan tunggakan kredit baru sebulan.
Kerabatnya lantas mengejar dan memberhentikan mobil yang ditumpangi debt collector, tepatnya di depan rumah korban, lalu terjadi negosisiasi.
Tapi, si debt collector tetap ngotot membawa sepeda motor. Saat itu, korban juga keluar dari rumah.
"Om saya tahan mobil itu untuk ajak negosiasi, tapi tiba-tiba saya ditembak," jelas Alamsyah, kepada wartawan di RS, sambil menunggu pengeluaran proyektil peluru dari betisnya.
Wawan rubuh bersimbah darah. Dia mengaku melihat si oknum Brimob melarikan diri ke arah kebun sawit. Wawan akan mengugat secara hukum atas tindakan aparat yang ia sebut 'semena-mena'.
Alamsyah adalah seorang calon anggota legislatif (caleg) usungan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Hingga Jumat (23/8/2013) kemarin, warga Desa Pontanakayyang, Kecamatan Budong-budong, Mamuju Tengah, masih dirawat di RSUD Mamuju, sekitar 443 kilometer sebelah utara Kota Makassar.
Informasi yang dihimpun , bersama empat rekan lainnya, oknum perwira Brimob berangkat ke Budong-budong, sejauh 389 kilometer dari markasnya di Parepare, karena diperbantukan sebagai debt collector perusahan pembiayaan motor, FIF Cabang Pare-Pare.
Saat personel pasukan elite Polri hendak mengambil sepeda motor itu, si pemilik melawan. Kesaksian yang diverifikasi ke Polsek Topoyo menyebutkan, kerabat Wawan membawa parang, sehingga anggota Brimob yang merasa terancam melepaskan tembakan dengan pistol Revolver.
Wawan tak menerima penarikan sepeda motornya, dengan alasan tunggakan kredit baru sebulan.
Kerabatnya lantas mengejar dan memberhentikan mobil yang ditumpangi debt collector, tepatnya di depan rumah korban, lalu terjadi negosisiasi.
Tapi, si debt collector tetap ngotot membawa sepeda motor. Saat itu, korban juga keluar dari rumah.
"Om saya tahan mobil itu untuk ajak negosiasi, tapi tiba-tiba saya ditembak," jelas Alamsyah, kepada wartawan di RS, sambil menunggu pengeluaran proyektil peluru dari betisnya.
Wawan rubuh bersimbah darah. Dia mengaku melihat si oknum Brimob melarikan diri ke arah kebun sawit. Wawan akan mengugat secara hukum atas tindakan aparat yang ia sebut 'semena-mena'.
Komentar
Posting Komentar