di Duga Serangan Jantung, Bandar Narkoba Tewas
JAKARTA- Seorang bandar narkoba jenis sabu, tewas saat
polisi Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat melakukan pengembangan kasus.
Bandar narkoba yang diketahui bernama Alex (51), itu sebelumnya
ditangkap oleh Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat, di sebuah cafe di
Taman Sari, Jakarta Barat.
Istri Alex, Sri Purwanti (32) melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya. Dia menduga suaminya tewas karena dianiaya polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto membenarkan adanya laporan tersebut. Namun, pihaknya menduga bahwa Alex meninggal karena sakit jantung. "Memang benar ada laporannya. Tapi dari hasil pemeriksaan dokter, yang bersangkutan meninggal karena serangan jantung akibat dari narkoba yang dikonsumsinya," ujar Rikwanto, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/8/2013).
Sri Purwanti mengetahui suaminya tewas setelah dikabarkan oleh anaknya, yang mengatakan bahwa Alex sudah terbujur kaku di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat dengan beberapa luka lebam di wajahnya. Saat ditangkap, Senin malam, Sri sebenarnya ingin ke Polres Jakarta Barat untuk menjenguk suaminya tersebut. Tapi, kata petugas jaga Alex sedang dibawa untuk pengembangan kasus narkobanya.
Rikwanto menambahkan, Alex sebelum ditangkap sedang mengkonsumsi shabu dengan tiga orang pemakai disebuah Cafe diwilayah Taman Sari. Lalu Alex dibawa untuk pengembangan, dalam perjalanan tiba-tiba Alex kejang-kejang dan lemas. Dan akhirnya pengembangan dibatalkan oleh anggota, lalu membawa Alex ke RS disana dinyatakan dia sudah meninggal dunia. Dan jenazahnya langsung dibawa ke RSCM.
"Itu karena efek konsumsi narkoba jenis sabu, ekstasi dan metampetamin yang over dikonsumsi dan berimbas ke jantung," tuturnya.
Sementara, terkait luka yang terdapat di pelipis Alex, kata Rikwanto, hal itu terjadi karena saat penangkapan Alex berupaya melarikan diri. (Awaludin)
Istri Alex, Sri Purwanti (32) melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya. Dia menduga suaminya tewas karena dianiaya polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto membenarkan adanya laporan tersebut. Namun, pihaknya menduga bahwa Alex meninggal karena sakit jantung. "Memang benar ada laporannya. Tapi dari hasil pemeriksaan dokter, yang bersangkutan meninggal karena serangan jantung akibat dari narkoba yang dikonsumsinya," ujar Rikwanto, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/8/2013).
Sri Purwanti mengetahui suaminya tewas setelah dikabarkan oleh anaknya, yang mengatakan bahwa Alex sudah terbujur kaku di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat dengan beberapa luka lebam di wajahnya. Saat ditangkap, Senin malam, Sri sebenarnya ingin ke Polres Jakarta Barat untuk menjenguk suaminya tersebut. Tapi, kata petugas jaga Alex sedang dibawa untuk pengembangan kasus narkobanya.
Rikwanto menambahkan, Alex sebelum ditangkap sedang mengkonsumsi shabu dengan tiga orang pemakai disebuah Cafe diwilayah Taman Sari. Lalu Alex dibawa untuk pengembangan, dalam perjalanan tiba-tiba Alex kejang-kejang dan lemas. Dan akhirnya pengembangan dibatalkan oleh anggota, lalu membawa Alex ke RS disana dinyatakan dia sudah meninggal dunia. Dan jenazahnya langsung dibawa ke RSCM.
"Itu karena efek konsumsi narkoba jenis sabu, ekstasi dan metampetamin yang over dikonsumsi dan berimbas ke jantung," tuturnya.
Sementara, terkait luka yang terdapat di pelipis Alex, kata Rikwanto, hal itu terjadi karena saat penangkapan Alex berupaya melarikan diri. (Awaludin)
Komentar
Posting Komentar