Garuda Mendarat Darurat di Syamsuddin Noor

BANJARBARU - Sebanyak 176 penumpang pesawat Garuda dibuat heran sekaligus panik. Boeing 737 bernomor PK-GMH yang bertolak dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng ini berputar-putar di atas Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Jumat (16/7) sore.

“Pesawat berputar 5-6 kali. Kami bertanya-tanya ada apa ini. Kami pun panik. Saya hanya bisa berdoa, berzikir dan membaca Yassin,” kata Warhamni.

Warhamni naik pesawat bersama rekannya sesama anggota DPRD Kabupaten Banjar yakni Kasmili dan Mardiansyah.

Apalagi pilot Indra Gunawan, yang didampingi Dion Nugroho, tidak  memberitahukan pesawat akan mendarat. Penumpang hanya diberitahu tengah berada di ketinggian 2.000 meter.

Warhamni juga tidak melihat roda diturunkan. “Aluh-aluh sudah terlihat. Biasanya mendekati bandara, roda pesawat diturunkan. Ini tidak terlihat,” ujarnya.

Beberapa saat kemudian pilot menjelaskan ada sedikit masalah pada roda depan. Namun demikian dia berusaha mendarat pesawat.

“Pesawat mendarat sekitar pukul 15.00 Wita. Terasa sekali hentakannya dan tiba-tiba berhenti. Saat saya lihat jendela di luar mobil pemadam kebakaran sudah mengelilingi pesawat,” tutur warhamni.

Sementara itu, kabar yang beredar di masyarakat, ekor pesawat terbakar. Namun informasi itu dibantah General Manager PT Angkasa Pura I, Ahmad Munir. Dia mengatakan roda depan pesawat bernomor penerbangan GA532 itu tidak bisa dibelokkan. Ini berdasarkan informasi dari pilot yang diterima petugas Air Traffic Control (ATC).

“Memang tiga mobil pemadam kebakaran siaga dua mengiringi pesawat dalam jarak yang  aman. Itu memang standar operasional apabila terjadi insiden,” terangnya.

Sedang Stasion Manager Garuda Indonesia Nafis mengatakan roda depan tidak mau keluar saat hendak mendarat. Pilot pun mengeluarkannya dengan menggunakan sistem manual. Ini perlu waktu sehingga pilot mutuskan untuk berputar-putar di sekitar bandara sekitar lebih 35 menit.
   

Setelah roda depan keluar, pilot menginformasikan ke ATC, pesawat akan mendarat. Ternyata roda depan itu juga tidak bisa dibelokkan. Setelah berhasil mendarat, pesawat ditarik dengan towing ke apron. “Semua penumpang selamat,” ujarnya.

Warhamni, yang ditemui beberapa saat kemudian, mengaku mempunyai perasaan tidak enak saat akan bertolak dari Bandara Soekarno Hatta. Pesawat semestinya lepas landas pada pukul 11.30 WIB. Namun pesawat tak kunjung mengudara sekitar 30 menit.

Tidak ada penjelasan kru pesawat mengenai hal itu. Warhamni tetap mencoba tenang setelah mendengar omongan penumpang lain yang memperkirakan bandara sedang padat.

Setelah lepas landas, pesawat terbang cukup lancar. Mendekati Bandara Syamsudin Noor permasalahan kembali datang. “Kami baru mengetahui pesawat bermasalah saat melihat ada mobil pemadam mengelilingi pesawat setelah mendarat,” ujarnya.

Kendati demikian, Warhamni bersyukur pulang ke rumah dengan selamat. Ini berkat doa, zikir dan membaca Surah Yassin saat dalam pesawat. (Bpost/ris/wid/nic)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. MBN Diduga Sebagai Penadah Batu Bara Ileggal

Reka Ulang Pembunuh Bos Rental Alat Berat

WARGA ADHYAKSA GREBEK OKNUM ANGOTA DPRD BANJARMASIN