Kantor, dapur dan blok C Lapas Labuhan Ruku ikut ludes terbakar
Batubara : Pembakaran oleh narapidana Lapas Labuhan Ruku, Batu Bara, Sumatera
Utara, awalnya dilakukan di ruang registrasi dan ruang Kepala Pengamanan
Lembaga Pemasyarakatan (KPLP). Namun, api terus membesar dan menjalar
ke ruangan lain.

"Info terakhir kondisi lapas Labuhan Ruku, seluruh gedung perkantoran terbakar, demikian juga dapur sedangkan blok C saat ini masih terbakar," kata Humas Ditjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM, Akbar Hadi, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (18/8).
Akbar menjelaskan, mobil pemadam kebakaran kesulitan menjangkau ke lokasi blok C. Sulitnya akses membuat api masih berkobar hingga kini.
Menurut Akbar, peristiwa itu bermula sekitar pukul 17.00 WIB. Dia menjelaskan, tidak jelas sebabnya, beberapa narapidana langsung menyerang pos jaga penjara.
"Saat itu, tiba-tiba sejumlah tahanan spontan menerobos pos pengamanan dan menyerang petugas serta membakar ruang KPLP dan ruang pendaftaran narapidana," kata Akbar.
Akbar mengatakan, usai menyerang pos jaga, sejumlah narapidana kabur dengan melompati pagar tembok Lapas. Saat ditanya berapa napi yang kabur, Akbar mengaku belum mengetahui pasti jumlahnya.
Akbar mengakui, saat penyerangan dan kerusuhan berlangsung, petugas jaga keamanan Lapas Labuhan Ruku jumlahnya sangat minim. Yakni hanya ada enam sipir dan dua petugas bantuan dari polres setempat.
"Hingga saat ini masih ada dua petugas keamanan di dalam blok yang belum diketahui nasibnya," ujar Akbar.
Akbar melanjutkan, saat ini pihak Lapas sudah melakukan koordinasi dengan Polisi, TNI, dan pemadam kebakaran. Tetapi, karena lokasi penjara yang agak jauh dari pusat kota, dibutuhkan waktu 45 menit buat bala bantuan mencapai lokasi.
Akbar mengakui Lapas Labuhan Ruku memang kelebihan kapasitas. Saat ini, ada 867 narapidana berjejal di dalamnya. Padahal penjara itu hanya didesain menampung 300 warga binaan pemasyarakatan.

"Info terakhir kondisi lapas Labuhan Ruku, seluruh gedung perkantoran terbakar, demikian juga dapur sedangkan blok C saat ini masih terbakar," kata Humas Ditjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM, Akbar Hadi, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (18/8).
Akbar menjelaskan, mobil pemadam kebakaran kesulitan menjangkau ke lokasi blok C. Sulitnya akses membuat api masih berkobar hingga kini.
Menurut Akbar, peristiwa itu bermula sekitar pukul 17.00 WIB. Dia menjelaskan, tidak jelas sebabnya, beberapa narapidana langsung menyerang pos jaga penjara.
"Saat itu, tiba-tiba sejumlah tahanan spontan menerobos pos pengamanan dan menyerang petugas serta membakar ruang KPLP dan ruang pendaftaran narapidana," kata Akbar.
Akbar mengatakan, usai menyerang pos jaga, sejumlah narapidana kabur dengan melompati pagar tembok Lapas. Saat ditanya berapa napi yang kabur, Akbar mengaku belum mengetahui pasti jumlahnya.
Akbar mengakui, saat penyerangan dan kerusuhan berlangsung, petugas jaga keamanan Lapas Labuhan Ruku jumlahnya sangat minim. Yakni hanya ada enam sipir dan dua petugas bantuan dari polres setempat.
"Hingga saat ini masih ada dua petugas keamanan di dalam blok yang belum diketahui nasibnya," ujar Akbar.
Akbar melanjutkan, saat ini pihak Lapas sudah melakukan koordinasi dengan Polisi, TNI, dan pemadam kebakaran. Tetapi, karena lokasi penjara yang agak jauh dari pusat kota, dibutuhkan waktu 45 menit buat bala bantuan mencapai lokasi.
Akbar mengakui Lapas Labuhan Ruku memang kelebihan kapasitas. Saat ini, ada 867 narapidana berjejal di dalamnya. Padahal penjara itu hanya didesain menampung 300 warga binaan pemasyarakatan.
Komentar
Posting Komentar