Pelengseran Anas Urbaningrum
Pemecatan
Anas Urbaningrum dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat bukan saja karena
kasus gratifikasi proyek Hambalang, melainkan lantaran dia ingin membangun
sebuah parpol modern.
"Kesalahan Anas Urbaningrum di Partai Demokrat ingin membangun partai modern. Sementara yang di sana (Cikeas) ingin parpol keluarga," ujar loyalis Anas, Makmun Murod Al Barbasy dalam peluncuran bukunya "Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas" di Restoran Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta, Jumat (23/8).
Mantan Sekretaris DPP Partai Demokrat Bidang Keagamaan itu menjelaskan, selama menjabat ketua umum, Anas Urbaningrum menekankan pembangunan partai modern, di mana 76 persen kadernya merupakan generasi muda. Berbeda dengan kongsi Cikeas di bawah pimpinan Presiden SBY yang ingin membangun dinasti politik.
Karena itu, Makmun berharap Komisi Pemberantasan Korupsi dapat segera menuntaskan kasus gratifikasi Anas Urbaningrum agar terbuka jelas siapa dalang di balik kasus itu. Termasuk dugaan adanya keterlibatan petinggi Partai Demokrat lainnya di kasus yang juga melengserkan Andi Mallarangeng dari kursi Menpora itu.
"Hambalang itu nasional, supaya diselesaikan. Jangan selesaikan kasus ecek-ecek seperti LHI yang nominalnya kecil. Kalau ada kaitannya dengan Demokrat buka saja. Jangan sampai KPK menjadi komisi pencari kesalahan," beber Mamun. [zul]
"Kesalahan Anas Urbaningrum di Partai Demokrat ingin membangun partai modern. Sementara yang di sana (Cikeas) ingin parpol keluarga," ujar loyalis Anas, Makmun Murod Al Barbasy dalam peluncuran bukunya "Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas" di Restoran Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta, Jumat (23/8).
Mantan Sekretaris DPP Partai Demokrat Bidang Keagamaan itu menjelaskan, selama menjabat ketua umum, Anas Urbaningrum menekankan pembangunan partai modern, di mana 76 persen kadernya merupakan generasi muda. Berbeda dengan kongsi Cikeas di bawah pimpinan Presiden SBY yang ingin membangun dinasti politik.
Karena itu, Makmun berharap Komisi Pemberantasan Korupsi dapat segera menuntaskan kasus gratifikasi Anas Urbaningrum agar terbuka jelas siapa dalang di balik kasus itu. Termasuk dugaan adanya keterlibatan petinggi Partai Demokrat lainnya di kasus yang juga melengserkan Andi Mallarangeng dari kursi Menpora itu.
"Hambalang itu nasional, supaya diselesaikan. Jangan selesaikan kasus ecek-ecek seperti LHI yang nominalnya kecil. Kalau ada kaitannya dengan Demokrat buka saja. Jangan sampai KPK menjadi komisi pencari kesalahan," beber Mamun. [zul]
-----------------------------------------
Anas Urbaningrum ouster
Anas Urbaningrum dismissal from the
post of Chairman of the Democratic Party is not only because of graft cases
Hambalang project, but because he wanted to build a modern political party.
"Errors in the Democratic Party
Anas Urbaningrum want to build a modern party. Whilst there (Cikeas) parties
want a family," said Anas loyalists, Murod Ma'mun Al Barbasy the launch of
his book "Anas Urbaningrum Tumbal ( victimizing ) Cikeas Politics" at Warung Daun
Restaurant, Jalan Cikini Raya , Jakarta, Friday (23/8).
Former Democrat Party Secretary
Religious Affairs explained, during the general chairman, Anas Urbaningrum
emphasizes the development of modern party, where 76 percent of its cadres are
young. Unlike the joint venture under the leadership Cikeas President who wants
to build a political dynasty.
Therefore, Ma'mun hope the KPK can
immediately solve the case in order to open graft Anas Urbaningrum clear who
was behind the case. Including allegations of involvement of other Democratic
Party officials in cases that also depose Affairs Andi Mallarangeng of the
chair.
Komentar
Posting Komentar