Pilkada Probolinggo rusuh, massa rusak mobil KPU dan polisi
Probolinggo- Aksi menuntut untuk diadakan ulang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di
Kota Probolinggo berakhir ricuh. Bentrok antar massa dan sejumlah aparat
kepolisian yang sedang melakukan pengamanan pun tidak dapat dihindari
lagi.

Lima orang yang berasal dari kedua kelompok tersebut pun mengalami luka-luka, dimana dua di antaranya ialah anggota Kepolisian. Seperti dilansir Antara, keributan berawal saat sejumlah massa yang tidak puas dengan hasil Pilkada Probolinggo.
Mereka menuding terjadi kecurangan pada saat proses penghitungan suara. Diduga, kotak suara tidak disegel pada saat proses penghitungan di tingkat PPS. Ketika sejumlah anggota Kepolisian hendak mengamankan kotak suara, massa pun berusaha menghalangi hingga berujung terjadinya bentrok.
Massa yang semakin anarkis terpaksa dihalau petugas Kepolisian dengan menembakkan gas air mata. Nyatanya, gas air mata yang ditembakkan petugas malah membuat massa semakin mengamuk tidak karuan.
"Saat polisi menembakkan gas air mata, massa sempat semburat. Tapi massa semakin marah dan bentrokan tak terhindarkan," kata salah satu warga di lokasi, Probolinggo, Sabtu (31/8).
Tak ayal, kantor Kelurahan pun menjadi sasaran amukan massa hingga kepada penggulingan mobil milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo. Tidak hanya itu, mobil milik Binmas Polresta Probolinggo pun turut menjadi sasaran amukan massa yang semakin tidak terkendali. Namun, aksi tersebut segera ditindak pihak kepolisian dengan mengamankan sejumlah orang yang diduga sebagai provokator.
Hingga menjelang tengah malam, suasana di Kota Probolinggo masih mencekam. Aparat juga meminta bantuan dari personel TNI Kabupaten Lumajang membantu mengamankan lokasi.
Lima orang yang berasal dari kedua kelompok tersebut pun mengalami luka-luka, dimana dua di antaranya ialah anggota Kepolisian. Seperti dilansir Antara, keributan berawal saat sejumlah massa yang tidak puas dengan hasil Pilkada Probolinggo.
Mereka menuding terjadi kecurangan pada saat proses penghitungan suara. Diduga, kotak suara tidak disegel pada saat proses penghitungan di tingkat PPS. Ketika sejumlah anggota Kepolisian hendak mengamankan kotak suara, massa pun berusaha menghalangi hingga berujung terjadinya bentrok.
Massa yang semakin anarkis terpaksa dihalau petugas Kepolisian dengan menembakkan gas air mata. Nyatanya, gas air mata yang ditembakkan petugas malah membuat massa semakin mengamuk tidak karuan.
"Saat polisi menembakkan gas air mata, massa sempat semburat. Tapi massa semakin marah dan bentrokan tak terhindarkan," kata salah satu warga di lokasi, Probolinggo, Sabtu (31/8).
Tak ayal, kantor Kelurahan pun menjadi sasaran amukan massa hingga kepada penggulingan mobil milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo. Tidak hanya itu, mobil milik Binmas Polresta Probolinggo pun turut menjadi sasaran amukan massa yang semakin tidak terkendali. Namun, aksi tersebut segera ditindak pihak kepolisian dengan mengamankan sejumlah orang yang diduga sebagai provokator.
Hingga menjelang tengah malam, suasana di Kota Probolinggo masih mencekam. Aparat juga meminta bantuan dari personel TNI Kabupaten Lumajang membantu mengamankan lokasi.
Komentar
Posting Komentar