Flyover Terancam Anggaran Diperkirakan Kurang Rp40 M
Banjarmasin - Pembangunan proyek flyover Banjarmasin yang diperkirakan selesai
Oktober 2014 diperkirakan tidak sesuai target. Pasalnya, dana anggaran
yang disediakan oleh pusat sebesar Rp150 miliar tidak cukup untuk
menyelesaikan pembangunan sampai selesai seratus persen.
Tentu saja bila itu terjadi maka yang paling merasakan dampak dari
keterlambatan pembangunan flyover tersebut adalah masyarakat. Karena
rencana pembangunan flyover untuk memecah kemacetan di Banjarmasin makin
menambah kemacetan arus lalu lintas lantaran terjadinya penyempitan
jalan di kawasan Jl A Yani akibat pembangunan flyover dan pelebaran
jalan yang belum selesai.
Anggota Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel,
Ibnu Sina mengungkapkan, kurangnya anggaran untuk pembangunan flyover
tersebut ini berdampak luas dan membuat masyarakat resah karena bisa
berakibat terjadinya keterlambatan pembangunan flyover yang direncanakan
selesai Oktober 2014 mendatang.
Diceritakannya, sebelum proyek flyover ini dimulai pembangunannya,
rencana awalnya flyover mau dibikin sepanjang 1 kilometer dengan
anggaran sebesar Rp300 miliar. Tapi setelah dilakukan studi kelayakan
ternyata pembangunan flyover tersebut hanya dibangun sepanjang 400 meter
dengan anggaran yang disetujui sebesar Rp150 miliar.
“Karena alasannya hanya untuk memecah arus kemacetan lalu lintas maka
pembanguna flyover hanya sepanjang 400 meter. Karena pembangunan
dibatasi maka dananya juga berkurang dari Rp300 miliar menjadi Rp150
miliar,” bebernya.
Ibnu Sina membeberkan, dengan dana APBN sekitar Rp150 miliar tersebut
ternyata dari perhitungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalsel tidak
cukup membangun flyover sampai selesai seratus persen. “Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Kalsel, Bapak Martinus tahu betul masalah
tersebut dan mengaku dana pembangunan tersebut kurang Rp40 miliar,”
ucapnya.
Dengan anggaran Rp150 miliar tersebut hanya bisa membangun flyover
sampai batas tiang pancang saja. Sedangkan untuk pembangunan oprit dan
jalan diperkirakan tidak bisa dilakukan karena kekurangan dana sekitar
Rp40 miliar.
Menurutnya, untuk mengatasi kekurangan tersebut maka pemerintah
provinsi harus segera mengambil langkah-langkah agar pengerjaan proyek
flyover bisa selesai sesuai target dan masyarakat bisa merasakannya.
“Alangkah baiknya bila pemerintah provinsi (gubernur) bisa melobi
(meminta) tambahan anggaran ke pusat. Mengenai caranya tinggal
pemerintah provinsi yang mengaturnya bagaimana mengambil langkah terbaik
guna mendapatkan tambahan dana untuk pembangunan flyover sampai
selesai,” saran Ibnu. (hni/BK)
Komentar
Posting Komentar