Gempa Hantam Aceh, 380 Rumah Hancur, 1 Warga Tewas
![Warga menyaksikan dinding rumahnya yang ambruk akibat gempa di desa Neubok Badeuk -II , Kecamatan Trangse, Pidie, Aceh, Selasa (22/10). Gempa darat berpusat di kecamatan Tangse itu mengakibatkan 159 unit rusak berat ringan , 4 SD rusak, 5 mesjid rusak dan korban luka tiga orang.[antara]](http://www.suarapembaruan.com/media/images/medium2/20131023132048424.jpg)
Seorang warga Pidie, juga dilaporkan meninggal karena terkena reruntuhan gempa, sementara dua orang mengalami luka di bagian kepala dan serta menderita patah kaki. Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Pidie, Afriadi, kepada SP, Rabu siang menyebutkan, sejumlah 380 rumah rusak tersebut terjadi di Desa Pulau Kawa, Lubok Baduek, dan Pulau Tunong, Kecamatan Tangse, Pidie.
Selain rumah, katanya, kerusakan parah juga terjadi pada 9 masjid, 8 musala, 13 sekolah, 36 rumah toko, 2 jembatan baja, 1 puskesmas, dan beberapa ruas jalan desa ikut terbelah tanahnya akibat dihantam gempa.
“Pada Rabu ini, warga bersama aparat TNI/Polri dan relawan sedang membersihkan puing-puing reruntuhan dan membuat tenda darurat di samping rumah yang rusak, karena warga enggan tinggal di lokasi pengungsian yang telah disiapkan, dengan alasan untuk menjaga harta benda mereka yang masih selamat,” katanya.
Tokoh Pemuda Desa Pulo Kawa, Rusdi mengatakan, akibat gempa Aceh, warga saat ini sangat membutuhkan bantuan makanan dan obat-obatan. Sementara Camat Tangase, Jafaruddin menambahkan korban terluka Nazaratul Yusri (12) dan Azni (50), warga Gampong Pulo Kawa, sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit setempat.
Menurut Jafaruddin, saat gempa terjadi, warga panik dan lari ke luar rumah, namun fatalnya ada juga warga yang tidak sempat menyelamatkan diri sehingga terkena reruntuhan bangunan.
Pascagempa, Bupati Pidie bersama jajarannya langsung menggelar rapat guna mengambil kebijakan tentang upaya penyaluran bantuan serta rehabilitasi kerusakan bangunan akibat gempa.
Akibat musibah tersebut, aktivitas belajar mengajar terpaksa diliburkan, dan Pemkab Pidie dalam waktu dekat akan membangun tenda darurat untuk tempat belajar mengajar para siswa TK, SD, SMP maupun SMA.
Pemkab Pidie juga sudah menetapkan masa tanggap darurat selama 12 hari ke depan. Keputusan itu diambil setelah Pemkab menggelar musyawarah di Desa Neubok Badeuk, Kecamatan Tangse. Musyawarah dihadiri Bupati Pidie Sarjani Abdullah, Camat Tangse Jafaruddin, Kaplres Pidie, dan lainnya.
“Hasil musyawarah itu menetapkan masa tanggap darurat selama 12 hari,” kata Kepala BPBD Pidie, Apriadi.(sp/bk)
Komentar
Posting Komentar