Presiden Dukung Kurikulum Bermuatan Lokal
Banjarmasin - Presiden mendukung usulan memasukkan muatan
budaya lokal Banjar di sekolah-sekolah di Kalimantan Selatan. Presiden
juga menyambut baik rencana pembuatan buku sejarah Banjar.
"Upaya pemeliharaan, pewarisan, dan pengembangan kesenian, bahasa dan sastra daerah, serta sejarah dan nilai tradisional menjadi tugas pemerintah daerah bersama-sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Presiden SBY menyampaikan hal tersebut pada bagian lain sambutannya pada upacara penganugerahan gelar kehormatan adat Banjar, di Gedung Mahligai Pancasila, kompleks kediaman Gubernur Kalsel, Banjarmasin, Kamis (24/10) siang.
Mengenai pelajaran sekolah dengan muatan budaya Banjar, Presiden meminta pemerintah daerah setempat mendiskusikannya dengan Kemendikbud. Bersama-sama mereka membahas payung hukum dan aturan yang dapat dipedomani.
"Saya juga senang mendapat informasi bahwa warga perantauan Banjar sepakat untuk menulis buku tentang sejarah orang Banjar di daerahnya masing-masing," ujar SBY. "Semuanya itu merupakan upaya yang harus kita dukung dan kita apresiasi bersama," Presiden menandaskan.
Menurut SBY, tradisi budaya Banjar sarat dengan pengetahuan dan pesan-pesan filosofis yang dapat diterapkan dalam membangun karakter bangsa. Budaya Banjar juga memiliki basis yang kuat dan merupakan sumber ekonomi wisata yang dapat dikembangkan, termasuk wisata sejarah, serta memiliki potensi ekonomi kreatif dengan memadukan antara kreatifitas seni dengan tekhnologi.
"Kongres budaya Banjar ini saya nilai penting sebagai lahan untuk memelihara, melestarikan, dan mengembangkan budaya Banjar masa kini dan masa depan," kata Presiden SBY. (yun/bk)
"Upaya pemeliharaan, pewarisan, dan pengembangan kesenian, bahasa dan sastra daerah, serta sejarah dan nilai tradisional menjadi tugas pemerintah daerah bersama-sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Presiden SBY menyampaikan hal tersebut pada bagian lain sambutannya pada upacara penganugerahan gelar kehormatan adat Banjar, di Gedung Mahligai Pancasila, kompleks kediaman Gubernur Kalsel, Banjarmasin, Kamis (24/10) siang.
Mengenai pelajaran sekolah dengan muatan budaya Banjar, Presiden meminta pemerintah daerah setempat mendiskusikannya dengan Kemendikbud. Bersama-sama mereka membahas payung hukum dan aturan yang dapat dipedomani.
"Saya juga senang mendapat informasi bahwa warga perantauan Banjar sepakat untuk menulis buku tentang sejarah orang Banjar di daerahnya masing-masing," ujar SBY. "Semuanya itu merupakan upaya yang harus kita dukung dan kita apresiasi bersama," Presiden menandaskan.
Menurut SBY, tradisi budaya Banjar sarat dengan pengetahuan dan pesan-pesan filosofis yang dapat diterapkan dalam membangun karakter bangsa. Budaya Banjar juga memiliki basis yang kuat dan merupakan sumber ekonomi wisata yang dapat dikembangkan, termasuk wisata sejarah, serta memiliki potensi ekonomi kreatif dengan memadukan antara kreatifitas seni dengan tekhnologi.
"Kongres budaya Banjar ini saya nilai penting sebagai lahan untuk memelihara, melestarikan, dan mengembangkan budaya Banjar masa kini dan masa depan," kata Presiden SBY. (yun/bk)
Komentar
Posting Komentar