Renovasi Masjid Agung Banjarbaru Molor

Banjarbaru - Setelah sekian lama dibiarkan rusak, bagian atap dan plafon Masjid Agung Al-Munawarah yang berlokasi di Jalan Trikora akhirnya mulai diperbaiki.  Tidak tanggung-tanggung, biaya perbaikan ini menyedot APBD senilai Rp1,2 miliar.
 
Dari Pantauan wartawan di lokasi, terlihat para pekerja bangunan sudah memulai aktivitasnya di pagi hari. Namun tampak para pekerja sedikit kesulitan untuk bekerja diatas ketinggian hampir 20 meter.  Pekerjaan ini pun sudah berlangsung sekitar empat bulan, dari target waktu lima bulan, sebagaimana yang tertera pada plang proyek. "Saya sendiri baru bekerja dua minggu, tapi pengerjaannya sudah dari empat bulan yang lalu,"  ucap Komeng salah satu pekerja.
Lima bulan, menurut para pekerja cukup pendek untuk perbaikan masjid ini. Apalagi harus mengganti seluruh plafon dan atap masjid. Ditanya apakah pekerjaannya akan selesai sesuai dari target yaitu lima bulan. "Wah, mungkin tidak bisa sesuai target karena bangunan masjid ini cukup tinggi, andaikan tinggi masjid ini seperti masjid-masjid yang lain mungkin saja bisa selesai lima bulan," pungkasnya.
Kendati pekerjaan dikebut sejak pagi hingga sore, yakni dari pukul 08.00 Wita hingga 17.00 Wita, namun masih dirasa berat, lantaran tingginya bidang masjid tadi.
Pantauan wartawan , kerusakan plafon hampir dari segala sisi masjid. Banyak lubang-lubang besar di berbagai sudut. Ada beberapa bagian yang sudah di ganti dengan plafon alumunium. Rencananya semua plafon yang awalnya gypsum akan diganti dengan alumunium.
Saat dikonfirmasi ke Dinas Pekerjaan Umum melalui Kasi Pengembangan Permukiman dan Gedung, Subrihanto, mengakui kalau renovasi Masjid Agung Al-Munawarah berjalan lambat.
“Kondisi di lapangan seharusnya sekarang sudah 90 persen tetapi sekarang baru 85 persen,” jelasnya.
Walaupun material sudah lengkap, tapi pengerjaan tetap tidak akan sesuai target.  Subrihanto pun membenarkan, bahwa situasi tidak memungkinkan untuk mengejar sisa waktu yang tersisa.
“Karena ada masalah teknis dan non teknis pengerjaan tidak bisa sesuai target lima bulan, masalah utamanya adalah ketinggian masjid.  Para pekerja kesusahan untuk memindah-mindah scaffolding atau perancah dan itu cukup memangkas waktu,” jelasnya.
Pihak PU sendiri memberikan tenggat waktu kepada pihak kontraktor untuk menyelesaiannya.
“Karena masalah teknis dan non teknis tadi kami akan berkoordinasi lagi dengan pihak kontraktor untuk membicarakannya lebih lanjut,” ujarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. MBN Diduga Sebagai Penadah Batu Bara Ileggal

Reka Ulang Pembunuh Bos Rental Alat Berat

WARGA ADHYAKSA GREBEK OKNUM ANGOTA DPRD BANJARMASIN