Merasa Dibohongi, Ratusan Tenaga Honorer K1 Mengamuk di Kantor BKD Banten
Mereka membakar ban bekas di lingkungan Kantor BKD dan memecahkan sejumlah pot bunga serta sejumlah tropi yang terpajang di dalam Kantor BKD.
Bahkan, sambil berorasi, sebagian para tenaga honorer tersebut mengumpulkan uang koin dan receh untuk selanjutnya diserahkan ke Kepala BKD Anwar Masud. Sementara Anwar sendiri tidak berada di kantor dan dikabarkan sedang sakit.
"Padahal tadi malam kami masih sempat berkomunikasi dan dia menyatakan siap menerima kami, tetapi entah kenapa dia tidak hadir dan katanya sakit," kata koordinator tenaga honorer K1 Pemprov Banten, Mansur di sela-sela aksi, Kamis (7/11).
Aksi para tenaga honorer K1 Pemprov Banten ini dipicu oleh informasi yang mereka peroleh dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan & RB) saat berkunjung ke Jakarta, Rabu, (6/11).
Para tenaga honorer K1 Pemprov Banten memperoleh informasi bahwa Pemprov Banten sama sekali belum menyampaikan klarifikasi atas tidak lolosnya 767 tenaga honorer K1 menjadi CPNS, sehingga Kemenpan RB menyatakan hanya 10 tenaga honorer K1 yang lolos jadi CPNS.
"Terus terang kami sangat kaget ketika mendengar informasi tersebut dari Kemenpan & RB. Ternyata selama ini BKD Banten diam, sama sekali tidak ada upaya sedikit pun untuk memperjuangkan nasib kami. Terbukti surat klarifikasi soal hasil Audit Tujuan Tertentu (ATT) yang ditunggu Kemenpan RB tidak ada. Padahal pihak Kemenpan RB menunggu surat klarifikasi dari Pemprov Banten hingga akhir Oktober 2013 lalu. Surat Kemenpan RB sendiri tertanggal 16 Oktober 2013. Sebenarnya masih ada cukup waktu setengah bulan untuk menyampaikan sanggahan ke Kemenpan RD, namun hal itu tidak dilakukan oleh Kepala BKD Banten. Akibatnya kami semua menjadi korbannya," tegas Mansur.
Bahkan menurut Mansur, yang dilakukan BKD Banten adalah meminta kepada honorer K1 untuk melakukan pemberkasan ulang, padahal BKN sendiri mengaku tidak meminta itu.
"BKN hanya meminta surat sanggahan yang berisi bahwa benar honorer K1 Banten itu digaji pakai APBD Banten, itu saja, bukan meminta pemberkasan ulang," jelasnya.
“Pihak BKD Banten secara tidak langsung menganggap bahwa tidak ada tenaga honorer K1 di Pemprov Banten. Padahal, Banten merupakan provinsi pertama yang menyelesaikan proses ATT, tetapi anehnya berakhir seperti ini. Kami benar-benar dibohongi oleh BKD Banten,” tegas Mansur.
Menurut Mansur, pihak BKD Banten beralasan bahwa mereka sama sekali tidak mengetahui adanya surat dari BKN yang meminta sanggahan dari Pemprov Banten atas honorer K1 di Banten.
“Ketika kami datang ke BKN, mereka meminta surat sanggahan itu. Sangat wajar BKN tidak pernah proses terkait persoalan tenaga honorer K1 dari Pemprov Banten karena Pemprov Banten membiarkannya," katanya.
Setelah didesak, akhirnya BKD Banten pada kesempatan tersebut berjanji akan langsung membuat surat sanggahan tersebut dan akan mengantarkan langsung ke Kemenpan RB Jumat, (8/11) ini.
"Kami akan kawal terus sampai benar-benar surat itu sampai ke Kemenpan RB. Kami akan membuat tenda di depan Kantor BKD Banten dan menginap disana," tegasnya.
Berdasarkan pantauan, sekitar pukul 15.00 WIB, ratusan tenaga honorer K1 Pemprov Banten mulai mendirikan tenda bertuliskan Kementerian Sosial RI di depan Kantor BKD Banten.(sp/bk)
Komentar
Posting Komentar