45 Miliar Sisa Anggaran Pembebasan Lahan

Banjarmasin - APBD Tahun 2013 mengalokasikan anggaran Rp 96 miliar untuk pembebasan lahan yang dilakukan Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Setdako Banjarmasin. Banyaknya pembebasan lahan yang tak selesai, membuat silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) di Tapem mencapai Rp 45 miliar, hampir setengah anggaran.
     
“Sampai akhir tahun, hanya Rp 51 miliar yang terpakai. Jangan dikira pembebasan lahan seperti membangun jalan dan jembatan. Kami langsung berhadapan dengan warga, urusannya mau atau tidak mau,” kata Kabag Tapem, Khairul Saleh, kemarin (5/12).
      
Selain penolakan warga yang terkena pembebasan, masalah juga berkisar pada perubahan aturan. UU No 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum berlaku sejak tahun 2013.
      
Dalam aturan ini, pemkab dan pemko tidak lagi bisa membebaskan lahan incarannya. Semua harus mengantongi rekomendasi dari gubernur setempat. Terkecuali, ada pelimpahan kewenangan dari gubernur kepada pemkab dan pemko.
      
“Pergubnya memang sudah terbit, tapi panitianya di pemprov belum dibentuk. Kalau kami mau membebaskan, harus merujuk kepada panitia mana? Bagaimana kami mau melangkah?” keluh Khairul.
      
Walhasil, sepanjang tahun 2013, pihaknya hanya menjalankan pembebasan lahan dengan status program lanjutan. Atau, program lama yang masih merujuk pada aturan sebelum UU No 2 Tahun 2012 diberlakukan.
      
Dari catatan awak media, pembebasan dengan skala besar yang berhasil dilakukan Khairul meliputi pembebasan oprit Jembatan Pangeran di Jalan Hasan Basri, dan pembebasan Gudang Lima di Jalan RK Ilir untuk penyediaan lahan rumah sakit pemko.
      
Sementara yang gagal dibebaskan, seperti Jalan Rantauan Darat untuk pelebaran jalan, pembangunan akses di kawasan Tatah Bangkal, dan pembebasan untuk proyek pemprov di Jembatan Antasari.
      
Yang paling besar dan berlarut-larut tidak lain Jalan Veteran. Ditunggu-tunggu sejak pertengahan tahun silam, Tapem dan warga belum juga menerima putusan dari BPN RI untuk penyelesaian masalah Jalan Veteran.  “Bulan ini kami berencana ketemu dengan warga. Tanpa kepastian dari BPN, kami ingin mencoba menjajaki alternatif lain,” tandasnya. (fud/bk)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. MBN Diduga Sebagai Penadah Batu Bara Ileggal

Reka Ulang Pembunuh Bos Rental Alat Berat

WARGA ADHYAKSA GREBEK OKNUM ANGOTA DPRD BANJARMASIN