Singapura tak lagi aman bagi koruptor

Singapura tak lagi aman bagi koruptor
Kerusuhan di Little India Singapura. ©inquirer.net
Singapura - Setidaknya satu orang tewas dan sepuluh polisi terluka di Singapura setelah tewasnya seorang warga asal India akibat ditabrak dalam sebuah kecelakaan yang memicu pecahnya kerusuhan sipil terburuk selama bertahun-tahun di Negeri Singa itu. Insiden ini turut menodai reputasi lama yang dipegang Singapura sebagai salah satu negara teraman.

Insiden itu, yang terjadi pada Ahad malam, datang di saat partai berkuasa di Singapura, Partai Tindakan Rakyat (PAP) selama berbulan-bulan telah menyerukan adanya harmoni sosial yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya kegelisahan di antara warga Singapura terkait masuknya para pekerja asing, yang didominasi imigran asal Asia Selatan, seperti dilansir situs ft.com, Senin (9/11).

Kejadian itu datang hanya beberapa jam setelah PAP selesai melakukan konvensi politik tahunan mereka selama satu hari, di mana para pemimpinnya meluncurkan sebuah resolusi baru yang menguraikan tujuan mereka dan aspirasi untuk Singapura.

"Kita harus selalu menjaga Singapura sebagai sebuah rumah di mana semua ras dapat hidup damai dan harmonis," kata Perdana Menteri Singapura yang juga pemimpin PAP, Lee Hsien Loong.

Singapura, yang telah lama membanggakan diri mereka lantaran berhasil menjaga keselarasan antara etnis China yang menjadi mayoritas dengan kelompok minoritas dari etnis Melayu, India dan Tamil, memiliki populasi penduduk sebanyak 5,3 juta jiwa. Sementara lebih dari satu juta penduduknya adalah sebuah komunitas pekerja asing yang sebagian besar berasal dari India, Bangladesh dan China daratan.

Polisi dan saksi mengatakan insiden kerusuhan terjadi di Distrik Little India, rumah bagi mayoritas warga India dan Bangladesh, setelah sebuah pengemudi bus secara tidak sengaja menabrak seorang pria.

Kerumunan massa terdiri dari sekitar 400 orang yang marah, di mana banyak dari mereka adalah pekerja asing, dilaporkan menyerbu bus itu, mengejar sopir, yang merupakan seorang warga Singapura, dan membakar mobil polisi. Polisi mengatakan lima kendaraan mereka dan satu ambulans juga dirusak.

"Ini adalah insiden serius yang telah mengakibatkan cedera dan kerusakan sarana publik. Situasi ini sekarang sudah berada di bawah kendali. Polisi akan bekerja dengan keras untuk menangkap mereka yang terlibat dalam kerusuhan," ujar Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Singapura, Teo Chee Hean.

Polisi Singapura meminta warga untuk tinggal di dalam rumah sementara operasi polisi masih berlangsung.

Sementara jalan-jalan terlihat sepi, polisi anti huru-hara dengan tameng juga masih terlihat berpatroli di beberapa daerah. "Anggota masyarakat juga disarankan untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi terkait insiden ini," ujar sebuah pernyataan dari polisi, yang diunggah di laman Facebook milik polisi Singapura.

Tahun lalu Singapura dihantam dengan aksi mogok industri pertama dalam 26 tahun terakhir, setelah 171 pekerja asing, semuanya sopir bus dari daratan China, melakukan mogok selama dua hari di sebuah perusahaan bus umum dalam protes atas gaji dan kondisi hidup yang mereka terima.

Tampaknya insiden ini setidaknya telah membuat Singapura sudah tidak aman lagi bagi para koruptor untuk bersembunyi dari kejaran polisi. (M.com/Bk)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. MBN Diduga Sebagai Penadah Batu Bara Ileggal

Reka Ulang Pembunuh Bos Rental Alat Berat

WARGA ADHYAKSA GREBEK OKNUM ANGOTA DPRD BANJARMASIN