Bangsa Indonesia Sedang Diinfus

Moeldoko. [Antara]
Panglima TNI Dr Moeldoko
Malang - Panglima TNI Jenderal Dr Moeldoko mengibaratkan bangsa Indonesia saat ini seperti sedang "diinfus", jika infus itu sewaktu-waktu dicabut, maka wafatlah bangsa ini.

"Kalau selang infusnya dicabut, maka wafatlah kita. Sekarang ini rasa-rasanya kita tidak bisa menjadi bangsa yang mandiri karena saat ini kita senang menjadi bangsa yang suka mengimpor, termasuk bahan pangan, seperti daging, beras, gula, bahkan garam pun kita impor," katanya di Malang, Jumat (17/1).

Jenderal Moeldoko mengatakan hal itu ketika memberikan kuliah tamu di hadapan sekitar 3.000 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Gedung Dome UMM.

Lebih lanjut Jenderal Moeldoko mengatakan Indonesia sebagai negara besar yang tidak mempunyai kedaulatan di bidang pangan. Sebab, semua sumber makanan pokok justru dipenuhi dari sejumlah negara lain (impor).

Krisis Pangan, lanjutnya, adalah ancaman yang bakal menghinggapi semua bangsa di dunia, termasuk Indonesia dan hal ini adalah ancaman serius yang harus ditangani secara baik kedepan.

Ancaman krisis energi, tegasnya, membuat tanaman jadi sumber alternatif energi dan hal itu bisa mengarah kepada kurangnya pasokan bahan pangan.

Selain pangan, ancamanan lainnya adalah krisis energi, air dan lingkungan, sehingga bangsa Indonesia harus sejak dini menyiapkan diri terhadap masalah dasar manusia ini.

"Bisa jadi kita nanti punya uang, namun tak bisa membeli makanan. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan diri dan mengantisipasi terjadinya krisis tersebut," ujarnya.

Menyinggung persoalan kebangsaan, Moeldoko menilai pasca reformasi, nilai-nilai baru bangsa belum ditemukan, sementara nilai-nilai lama telah ditinggalkan.

Empat pilar bangsa, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seakan telah uzur ditelan waktu.

Menurut Moeldoko, nilai-nilai luhur kebangsaan negeri ini telah didangkalkan oleh gaya hidup baru yang serba instan, suka ikut-ikutan dan malas bekerja keras.

Dan, implikasinya, Indonesia menjadi bangsa yang tidak siap berkompetisi dan terlalu mudah mengandalkan negara lain.

Sementara itu Rektor UMM Dr Muhajir Effendi mengatakan selama ini pihaknya telah menjalin kerja sama dengan jajaran TNI.

"Kehadiran Panglima TNI di kampus ini menjadi gong atas hubungan dan jalinan kerja sama yang baik antara TNI dengan UMM," kata Muhajir.

Selain menjadi pembicara kunci dalam kuliah tamu, Jenderal Moeldoko juga dikukuhkan sebagai keluarga kehormatan UMM.

Pengukuhan ditandai dengan pemakaian jas almamater dan topi kebesaran UMM berwarna merah tua. (Ant/bk)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WARGA ADHYAKSA GREBEK OKNUM ANGOTA DPRD BANJARMASIN

PT. MBN Diduga Sebagai Penadah Batu Bara Ileggal

Perwira Polda Kalsel Bergeser