Inflasi Daerah Harus Dijaga Lewat TPID

illustrasi -istimewa-
Ilustrasi inflasi. net
Banjarmasin – Inflasi rendah dan stabil merupakan prasyarat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Mengingat inflasi di daerah berkontribusi besar terhadap inflasi nasional, pengendalian inflasi di daerah pun perlu dilakukan.

Pembentukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), menjadi upaya penguatan inflasi di daerah. Sejauh ini, inflasi di daerah menyumbang hingga 77,51 persen. Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 027/1696/SJ tanggal 2 April 2013 tenyang menjaga keterjangkauan barang dan jasa di daerah, menjadi poin penting akan pembentukan TPID, termasuk di kabupaten/kota.

Tugas TPID ini untuk memelihara kestabilan harga dengan tujuan agar daya beli masyarakat tetap stabil. Terbentuknya tujuh TPID di Kalsel, yakni kabupaten Banjar, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, Banjarbaru, Tabalong dan Balangan menjadi tindak lanjut intruksi Mendagri.

“Pertemuan hari ini, difokuskan membahas apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi dan ketersediaan komoditas secara kontinyu,” sebut Mokhammad Dadi Aryadi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan usai pembukaan Rapat Koordinasi Daerah TPID se Kalsel 2014 di Kantor Perwakilan BI, Banjarmasin, Rabu (29/1).

Kita, tambah Dadi, perlu duduk bersama dan mensinergikan program-program kerja sehingga dampak yang dihasilkan lebih besar dirasakan masyarakat luas. Untuk itu diperlukan wadah bernama TPID. Untuk inflasi Kalsel yang diwakili Banjarmasin, ternyata mampu berada di bawah inflasi nasional, dimana inflasi Kalsel sebesar 6,98 persen (yoy), sementara inflasi nasional mencapai 8,38 persen (yoy).

“Kita berharap pada tahun 2014, juga tahun-tahun selanjutnya, inflasi Kalsel dapat tetap terjaga pada kondisi yang rendah dan stabil. Tentu akan banyak tantangan dan kendala yang akan dihadapi dalam pengendalian inflasi selama tahun 2014,” paparnya.

“Untuk itu, hari ini kita berkumpul di sini untuk merumuskan bagaimana kelembagaan TPID yang optimal serta apa yang dapat diperbuat bersama untuk mensinergikan program kerja buat pengendalian inflasi di Kalsel,” pungkas Dadi. (bk)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WARGA ADHYAKSA GREBEK OKNUM ANGOTA DPRD BANJARMASIN

PT. MBN Diduga Sebagai Penadah Batu Bara Ileggal

Perwira Polda Kalsel Bergeser