Ratusan Hektare Kebun Tertutup Lumpur Batubara

lumpur yang memasuki sungai
Martapura - Ratusan hektar lahan warga Desa Pakutik dan Rantau Nangka Kecamatan Sungai Pinang tercemar limbah lumpur yang diduga berasal dari pertambangan batubara PT M. Akibatnya lahan perkebunan warga banyak yang mati dan tidak bisa menghasilkan lagi.

Dari pantauan wartawan di desa tersebut pohon di kebun warga mati akibat tercemar lumpur tersebut, selain itu lahan pertanian warga juga sudah tidak dapat digunakan untuk bertani karena tertutup lumpur dari pertambangan itu.

Masuknya lumpur ke lahan perkebunan warga tersebut akibat banjir saat hujan turun, sehingga lumpur dari kawasan pertambangan batubara terbawa masuk ke kawasan perkebunan warga.

Banjir di kawasan tersebut terjadi karena terjadinya pendangkalan Sungai Areh yang tepat berada di sisi pertambangan, bahkan sungai tersebut juga sudah pernah dialihkan oleh perusahaan pertambangan saat memperluas areal tambangnya.

“Untuk tahun ini saja sudah hampir sepuluh kali banjir terjadi, karena sungai tersebut terjadi pendangkalan. Padahal dulunya tidak seperti ini,” ungkap warga setempat Abdul Muis.

Akibat terkena dampak pertambangan lanjutnya, Sungai Areh yang dulunya memiliki lebar sekitar 5 meter dan kedalaman 4 meter, kini kondisinya sudah jauh berkurang dengan lebar hanya tinggal sekitar 2 meter dan kedalamannya tersisa sekitar 30 sentimeter saja.

Selain itu, dikawasan sungai tersebut juga banyak terdapat material batubara dan bebatuan hasil pertambangan, sehingga dengan cepat melakukan pendangkalan.

“Dulu di sungai tersebut warga dapat mencari ikan, karena kondisi sungai masih baik dan belum tercemar seperti sekarang,” ujarnya. (ins/ij/ram/bk)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. MBN Diduga Sebagai Penadah Batu Bara Ileggal

Reka Ulang Pembunuh Bos Rental Alat Berat

WARGA ADHYAKSA GREBEK OKNUM ANGOTA DPRD BANJARMASIN