Tanggul PT.SILO Jebol Karena Hujan
![]() |
jebolnya tanggul PT.SILO |
Desa Sungai Bali adalah desa pesisir yang merupakan pusat kota kecamatan Pulau Sebuku. PT SILO (Sebuku Iron Lateritic Ores) membuat tanggul di sungai dekat desa, untuk membendung agar limbah tambang tidak mengalir ke permukiman warga.
Camat Pulau Sebuku, Gt Abdul Wahid kepada wartawan, kemarin sore mengatakan, laporan pertama yang diterimanya, air sungai meluap dari tanggul.
“Informasi terakhir dari aparat desa, selain meluap tanggul juga jebol,” ujarnya.
Air yang datang berwarna kecoklatan, kotor. Air terus meninggi hingga pukul 17.00, dari yang semata kaki hingga setinggi lutut. Para pekerja tambang yang pulang kerja, mau tak mau harus rela berbasah-basah karena jalanan penuh dengan air.
Banjir sempat merendam sebagian fasilitas penting, seperti kantor Polsek Sungai Bali. Dari beberapa foto yang dikirimkan warga di sana via handhphohe, ruangan Polsek terlihat penuh dengan air, begitu juga dengan rumah warga lainnya. Kaur Desa Sungai Bali, Ainudddin mengatakan, rumah warga di sana berjumlah sekitar 300-an buah.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada kabar adanya warga yang cedera karena banjir tersebut. Namun kerugian jelas terjadi. “Kerugian pasti ada, kalau masalah lahan, tanaman warga, kita belum pantau, ini masih urus rumah saja dulu,” terang Ainuddin.
Kepala Desa Sungai Bali, Abdul Syahid yang berhasil dihubungi mengungkapkan, berdasarkan hasil investigasi warga di lapangan, ditemukan adanya tanggul yang jebol di posisi tanggul kedua. "Jebolnya sekitar 3 meter. Selain itu air juga meluap, sehingga tanggul di bawah (tanggul 1) meluap dan akhirnya airnya ke bawah," kata Syahid.
Berdasarkan data tersebut, warga segera meluruk ke PT SILO. "Saya yang pimpin demo itu," tegas Syahid. Pihaknya meminta perusahaan agar segera turun ke lapangan, memperbaiki tanggul yang jebol dan memberikan bantuan kepada warga. "Juga kasih solusi lah, supaya tidak terjadi lagi kedepannya," tambahnya.
Sebagian warga pun terpaksa mengungsi ke daratan tinggi, dekat kantor camat dan Koramil. “Kita sudah bangun tiga titik dapur umum, dan tenda-tenda, ini untuk warga tua dan jompo,” ujar Camat. Pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk perkembangan banjir tersebut.
Diakui Camat Gt Abdul Wahid, warga sempat marah dan mendatangi perusahaan, karena ada keterlambatan dari perusahaan untuk menutup tanggul yang jebol. “Sementara air sudah surut. Sekarang sudah ada bantuan dari SILO, tiga titik dapur umum, penerangan di empat titik berupa tower lamp, pembersihan rumah warga (menggunakan) water tank," tambah Camat.
Secara terpisah, Manager PT SILO IDK Dharmaja kepada wartawan membantah adanya tanggul yang jebol. "Kita sudah teliti ke lapangan, tidak ada. Hanya air saja yang meluap dari tanggul, karena ada curah hujan tinggi, dan rob (air pasang, Red). Ini kan soal alam," ujarnya. Meski demikian, ia berjanji akan mendalami persoalan tersebut.
Mengenai permintaan warga, agar pihaknya membenahi tanggul tersebut, ia menyanggupi. "Sebenarnya, kita sekarang tidak ada produksi. Jadi ya, tanggul juga tidak digunakan. Kalau soal perbaikan tanggul untuk antisipasi hal serupa akan kita lakukan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kotabaru, Tri Basuki Rachmad mengatakan pihaknya akan berangkat ke lapangan secepatnya, memantau keadaan warga di sana. "Kita sudah koordinasi, katanya air sudah surut. Tapi kita akan pantau ke lapangan, besok pagi kita berangkat. Untuk warga, kalau lagi ada hujan dengan curah hujan tinggi, dan merasa khawatir, mungkin bisa ke tempat aman dulu sementara ini," ujarnya, Rabu malam tadi.
(zal/yn/bin/bk)
Komentar
Posting Komentar