Pertamina Dorong Penggunaan RFID Di Kalimantan



Jakarta-

Rencana penambahan RFID di Kalimantan diungkapkan Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina, Hanung Budya di Jakarta (15/4). "RFID tahap pertama kita fokuskan di Jakarta. Setelah itu, kita fokuskan di Kalimantan, karena di sana (Kalimantan) banyak terjadi penyimpangan, terutama Solar," kata Hanung.

Kata Hanung, Pertamina menargetkan, dalam waktu dua bulan kedepan, program RFID tersebut bisa mulai dilaksanakan. Untuk itu, Hanung mengatakan, pihaknya telah menyiapkan setidaknya sekitar 270 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kalimantan untuk pemasangan RFID.

"Ada sekitar 270 SPBU," ucapnya.

Hanung menjelaskan, pada tahun 2013 lalu, pihaknya telah mencoba melakukan pengawasan dan pembatasan penggunaan BBM dengan menggunakan model yang mirip RFID. Cara itu bisa menekan penyalahgunaan solar karena transaksinya akan tercatat.

Hanung menambahkan, jika terjadi penyelewengan penggunaan BBM subsidi, maka pihak aparat kepolisian bisa melakukan penindakan langsung. Sebab, data transaksi penggunaan BBM akan tercatat, sehingga bisa dijadikan bukti penyalahgunaan.

"Ini bisa menjadi langkah penegak hukum untuk mengambil tindakan," katanya.

Hanung pun memperkirakan, kuota BBM subsidi khususnya Solar pada tahun 2014 ini tidak akan mencukupi sesuai dengan yang telah dianggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014. "Karena kuota solar itu, lebih rendah 11% dari tahun lalu. Kita akan mencoba untuk dicukup-cukupkan, tetapi kalau enggak cukup, kita coba lapor BPH Migas. Kalau premium, insya Allah cukup," kata dia.

Untuk diketahui, sebagai perbandingan, alokasi BBM subsidi tahun 2013 untuk jenis premium sebanyak 29,26 juta kilo liter. Sedangkan untuk solar, sebanyak 15,88 juta kilo liter, dan Kerosene (Minyak Tanah) sebesar 1,11 juta kilo liter. Atau total kuota BBM subsidi tahun 2013 sebesar 46,25 juta kilo liter. Sementara untuk kuota BBM subsidi tahun 2014, total sebesar 47,36 juta kilo liter. Untuk premium sebanyak 32,32 juta kilo liter, Solar 14,14 juta kilo liter, dan Minyak Tanah 0,90 juta kilo liter ( MN-MT)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WARGA ADHYAKSA GREBEK OKNUM ANGOTA DPRD BANJARMASIN

PT. MBN Diduga Sebagai Penadah Batu Bara Ileggal

Perwira Polda Kalsel Bergeser